BUKARU

Dalam beberapa dekade terakhir-terutama sejak menjamurnya penelitian genetika-ilmu tentang otak mendapat kesimpulan yang lebih mutakhir.Berkebalikan dengan sebelumnya,kali ini ditemukan bahwa pikiran dapat mengubah otak.Jika Anda berpikir tentang sesuatu,apatah lagi bila dilakukan secara berulang-ulang,tindakan Anda itu cukup kuat untuk mengubah struktur molekular dalam otak Anda.

Sebuah penelitian di London menemukan bahwa para sopir taksi yang diteliti rata-rata memiliki bagian otak bernama hippocampus-berfungsi dalam pengaturan ingatan dan pemetaan spasial-yang lebih besar.Pekerjaan mereka yang mengharuskan mereka memiliki ingatan spasial akan jalan-jalan di kota London telah sedikit memperbesar hippocampus mereka.Ini artinya,mereka telah mengubah ukuran otak mereka melalui pikiran mereka.Semakin lama mereka bekerja,semakin bertambah ukuran hippocampus ini(Stolz,2003 : 60).

Contoh yang paling akurat dalam menguatkan kesimpulan pengaruh pikiran terhadap otak adalah stress.Jika Anda menderita stress berkepanjangan,otak Anda akan mengeluarkan zat-zat tertentu yang akan mengubah susunan molekul otak.Zat yang bernama dopamin akan dilepaskan otak dan mempengaruhi seluruh komponen otak.Zat ini mempengaruhi emosi,ingatan,dan aktivitas motorik Anda.Ketika mengalami stress,Anda bisa kehilangan banyak sekali hubungan antar sel saraf di otak.

Pikiran kita dapat membuat tubuh kita mengeluarkan zat-zat tertentu yang menimbulkan efek terhadap keseluruhan tubuh.Obat-obat kelompok penenang yang dijual di apotek-apotek sesungguhnya bisa diproduksi oleh otak dengan jalan menata pikiran kita sesuai kebutuhan.Anda bisa melepas endorfin dalam otak Anda melalui pikiran-pikiran positif dan optimisme yang setiap hari Anda latih.Jenis morfin ini selanjutnya mempengaruhi otak Anda untuk lebih enjoy dan tenang.Zat-zat ‘enak’ lainnya seperti mariyuana otak (reseptor kanabinoid),valium,dan xanax,antidepresan (amytriptilin),dan prozac otak,tersedia dalam otak dan dapat dilepas menurut kemauan Anda.

Jika bisa menguasai pikiran,kita bisa melepas semua zat ini sesuai kebutuhan.Zat-zat kimia dalam otak ini sering disebut God’s Pharmacopoeia untuk melukiskan betapa hebatnya efek yang bisa ditimbulkan.

Sumber : Manajemen Kecerdasan,Taufik Pasiak,hal.109